Senin, 23 Oktober 2017

Pemuda dan Sosialisasi


Pemuda dan Sosialisasi

·         Masalah internalisasi. Belajar dan Spesialisasi

1.      Internalisasi
Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran. Ilmu dan nilai yang merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran ilmu atau nilai yang diwujudkan dengan sikap dan perlaku. Internalisasi berasal dari kata intern atau internal yang berarti bagian dalam atau didalam sedangkan arti internalisasi sendiri adalah penghayatan/

2.      Belajar
Belajar adalah sebuah proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, pemahaman, pengetahuan, keterampilan, serta nlai dan sikap yang tidak disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan sesaat seseorang, namun terjadi karena hasil interaksi dengan lingkungan. Dalam belajar terdapat suatu aktivitas yang terdapat suatu proses yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak mengerti mejadi mengerti dan yang tadinya tidak bisa menjadi bisa.

3.      Spesialisasi
Spesialisasi adalah pengahlian dalam suatu cabang ilmu, pekerjaan, kesenian, dan sebagainya atau keahlian khusus yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu.

·         Pemuda dan Identitas
1.      Pemuda
Pemuda adalah manusia – manusia generasi muda penerus bangsa yang memerlukan pembinaan dan pengarahan untuk  menjadi manusia – manusia yang berperilaku baik untuk memajukan bangsa dan negara dimasa yang akan datang.

Ø  Macam – Macam Pemuda

1.      Pemuda Urakan
Adalah pemuda yang hanya memikirkan tentang kebebasan dan hanya memikirkan dirinya sendiri.


2.      Pemuda Nakal
Adalah pemuda yang tidak berniat untuk melakukan perubahan terhadap bangsa, tetapi hanya berusaha untuk mendapat manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan yang mereka anggap benar tetapi merugikan masyarakat.
3.      Pemuda Radikal
Adalah pemuda yang berniat untuk melakukan perubahan terhadap bangsa dan berusaha baik secara lisan mauoun tindakan untuk memperoleh perubahan tersebut sekarang juga.
4.      Pemuda Soleh
Adalah pemuda yang menjaga setiap tingkah lakunya sehari – hari selalu berpegang teguh terhadap agamanya dengan melakukan semua perintahnya dan mejauhi larangannya.

Ø  Peran pemuda sehubungan dengan pembangunan :

Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan - tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai :
1.      Penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku
2.      Menolak menyesuaikan diri dengan  lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu :
·         
Pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung mengubah masyarakat dan kebudayaan.
·         
Kedua, pemuda ”pdelinkeun” atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.
·         
Ketiga, pemuda ”radikal”. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.

Ø  Kedudukan pemuda dalam masyarakat
1.      Sebagai mahluk moral artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi.
2.      Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat.
3.      Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.


2.      Identitas
Identitas adalah sikap atau sifat yang ada dalam diri seorang, dimana seseorang masih mencari jati dirinya.

Pemuda tidak terlepas dari permasalahan baik di lingkungan pribadi  maupun di masyarakat. Disamping itu pemuda juga mengalami masa “moratorium”. Moretarium merupakan masa persiapan yang diadakan oleh masyarakat untuk memungkinkan pemuda dalam waktu tertentu melakukan suatu perubahan. Dalam tahap mencari identitas ini pemuda terkadang masih menemukan kendala, apalagi di zaman sekarang pergaulan merupakan faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya kepribadian seorang pemuda. Oleh karena itu kita harus pintar dalam bergaul jangan sampai kita terjerumus kepada hal yang dapat merusak moral bangsa.

·         Perguruan dan pendidikan

1.      Perguruan
Perguruan merupakan jenjang pendidikan setelah sekolah menengah atas yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, megister, sepesialis dan doktor yang diselenggarajan oleh perguruan tinggi.
Ø  Tugas Perguruan
secara umum tugas penyelenggaraan pendidikan tinggi saat ini bertambah berat karena paradigma baru seperti akuntabilitas, kualitas pendidikan, otonomi dan evaluasi diri pendidikan tinggi dipersyaratkan oleh masa depan yang menuntut aktualisasi keunggulan kemampuan manusia secara optimal, yang sementara ini masih “tersembunyi” dalam diri (hidden excellence in personhood).

Secara khusus tujuan perguruan tinggi adalah sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, serta berperan aktif dalam memperbaiki dan mengembangkan kualitas kehidupan dan kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan pengertian dan kerjasama internasional untuk mencapai kedamain dunia dan kesejahteraan bagi umat manusia.

Ø  Fungsi Perguruan
1.   Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 
2.   Mengembangkan Sivitas Akademika (Dosen dan Mahasiswa) yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, dan
3. Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora (Manusiawi).

2.      Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian ,kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.

Ø  Tujuan
Tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi pserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Ø  Fungsi
Fungsi pendidikan adalah untuk mengembangkan kemempuan, membentuk watak, kepribadian serta peradapan yang bermartabat dalam kehidupan atau dengan kata lain pendidikan berfungsi untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai dengan norma yang dijadikan landasannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar