·
Masalah
internalisasi. Belajar dan Spesialisasi
1.
Internalisasi
Internalisasi adalah
penghayatan terhadap suatu ajaran. Ilmu dan nilai yang merupakan keyakinan dan
kesadaran akan kebenaran ilmu atau nilai yang diwujudkan dengan sikap dan
perlaku. Internalisasi berasal dari kata intern atau internal yang berarti
bagian dalam atau didalam sedangkan arti internalisasi sendiri adalah
penghayatan/
2.
Belajar
Belajar adalah
sebuah proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku, pemahaman, pengetahuan, keterampilan, serta nlai dan
sikap yang tidak disebabkan oleh pembawaan, kematangan, dan keadaan sesaat
seseorang, namun terjadi karena hasil interaksi dengan lingkungan. Dalam
belajar terdapat suatu aktivitas yang terdapat suatu proses yang tadinya tidak
tahu menjadi tahu, yang tadinya tidak mengerti mejadi mengerti dan yang tadinya
tidak bisa menjadi bisa.
3.
Spesialisasi
Spesialisasi adalah
pengahlian dalam suatu cabang ilmu, pekerjaan, kesenian, dan sebagainya atau
keahlian khusus yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu.
·
Pemuda
dan Identitas
1.
Pemuda
Pemuda adalah
manusia – manusia generasi muda penerus bangsa yang memerlukan pembinaan dan
pengarahan untuk menjadi manusia –
manusia yang berperilaku baik untuk memajukan bangsa dan negara dimasa yang
akan datang.
Ø Macam – Macam Pemuda
1.
Pemuda
Urakan
Adalah
pemuda yang hanya memikirkan tentang kebebasan dan hanya memikirkan dirinya
sendiri.
2.
Pemuda
Nakal
Adalah
pemuda yang tidak berniat untuk melakukan perubahan terhadap bangsa, tetapi
hanya berusaha untuk mendapat manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan
yang mereka anggap benar tetapi merugikan masyarakat.
3.
Pemuda
Radikal
Adalah
pemuda yang berniat untuk melakukan perubahan terhadap bangsa dan berusaha baik
secara lisan mauoun tindakan untuk memperoleh perubahan tersebut sekarang juga.
4.
Pemuda
Soleh
Adalah
pemuda yang menjaga setiap tingkah lakunya sehari – hari selalu berpegang teguh
terhadap agamanya dengan melakukan semua perintahnya dan mejauhi larangannya.
Ø Peran pemuda
sehubungan dengan pembangunan :
Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan - tuntutan
lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai :
1. Penerus tradisi
dengan jalan menaati tradisi yang berlaku
2. Menolak
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci
dalam tiga sikap, yaitu :
·
Pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah
pengurai atau pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara
tidak langsung mengubah masyarakat dan kebudayaan.
·
Kedua, pemuda ”pdelinkeun” atau pemuda nakal. Mereka tidak
berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya
berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan
menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.
·
Ketiga, pemuda ”radikal”. Mereka berkeinginan besar untuk
mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.
Ø
Kedudukan pemuda dalam masyarakat
1. Sebagai mahluk moral artinya beretika,
bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi.
2. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda
tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan
norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yang dianut masyarakat.
3. Sebagai mahluk individual artinya
tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab
terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.
2.
Identitas
Identitas adalah
sikap atau sifat yang ada dalam diri seorang, dimana seseorang masih mencari
jati dirinya.
Pemuda
tidak terlepas dari permasalahan baik di lingkungan pribadi maupun di masyarakat. Disamping itu pemuda
juga mengalami masa “moratorium”.
Moretarium merupakan masa persiapan yang diadakan oleh masyarakat untuk
memungkinkan pemuda dalam waktu tertentu melakukan suatu perubahan. Dalam tahap
mencari identitas ini pemuda terkadang masih menemukan kendala, apalagi di
zaman sekarang pergaulan merupakan faktor utama yang mempengaruhi terbentuknya
kepribadian seorang pemuda. Oleh karena itu kita harus pintar dalam bergaul
jangan sampai kita terjerumus kepada hal yang dapat merusak moral bangsa.
·
Perguruan
dan pendidikan
1.
Perguruan
Perguruan
merupakan
jenjang pendidikan setelah sekolah menengah atas yang mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, megister, sepesialis dan doktor yang
diselenggarajan oleh perguruan tinggi.
Ø Tugas Perguruan
secara umum tugas penyelenggaraan pendidikan tinggi saat ini
bertambah berat karena paradigma baru seperti akuntabilitas, kualitas
pendidikan, otonomi dan evaluasi diri pendidikan tinggi dipersyaratkan oleh
masa depan yang menuntut aktualisasi keunggulan kemampuan manusia secara
optimal, yang sementara ini masih “tersembunyi” dalam diri (hidden excellence
in personhood).
Secara khusus tujuan perguruan tinggi adalah
sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi, serta
berperan aktif dalam memperbaiki dan mengembangkan kualitas kehidupan dan
kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan pengertian dan
kerjasama internasional untuk mencapai kedamain dunia dan kesejahteraan bagi
umat manusia.
Ø Fungsi Perguruan
1. Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa.
2. Mengembangkan Sivitas Akademika (Dosen dan
Mahasiswa) yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing, dan
kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma, dan
3. Mengembangkan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai
Humaniora (Manusiawi).
2.
Pendidikan
Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian
,kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk dirinya dan
masyarakat.
Ø Tujuan
Tujuan
pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi pserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Ø Fungsi
Fungsi
pendidikan adalah untuk mengembangkan kemempuan, membentuk watak, kepribadian serta peradapan yang bermartabat dalam
kehidupan atau dengan kata lain pendidikan
berfungsi untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang benar sesuai
dengan norma yang dijadikan landasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar