Senin, 29 Maret 2021

Quantum Computing

Quantum Computing

quantum computing adalah perhitungan yang berfokus pada pengembangan teknologi, berdasarkan teori kuantum. teori kuantum didasari oleh kemungkinan bahwa setiap peristiwa memiliki kemungkinan untuk terjadi, meskipun terlihat tidak mungkin. Terdapat banyak partikel atau bagian dari apa pun itu. Dalam konteks ini, komputer biasanya hanya menuliskan kode informasi dalam “bits” dengan mengambil nilai 1 atau 0 atau dalam kata lain bersifat biner. Dalam quantum computing, ada yang dinamakan “bits” dan “qubits”.

Komputer kuantum menggunakan qubits yang bisa dibilang merupakan partikel subatomik seperti elektron dan foton. Intinya adalah dengan quantum computing, yang tadinya hanya antara 1 atau 0 saja (biner), sekarang bisa menjadi lebih dari satu keadaan, seperti contohnya 1 dan 0 secara bersamaan. Jadi, komputer quantum pada dasarnya dapat memproses permintaan apa pun itu dengan lebih cepat dan efektif jika dibandingkan dengan komputer pada umumnya. Meskipun begitu, energi yang dikeluarkan juga lebih sedikit, membuat tipe komputasi ini menjadi cukup efisien.

Sejarah Quantum Computer

Khayalan kalangan ilmuwan akan kehadiran sebuah komputer berkekuatan super yang menggunakan prinsip-prinsip fisika kuantum sebetulnya sudah berlangsung cukup lama.

Kalau ditengok ke belakang, sejumlah karya ilmiah yang mengusulkan bahwa prinsip mekanika kuantum berpotensi untuk digunakan dalam sebuah komputer, sudah muncul sejak paruh akhir tahun 1960-an.

Namun baru di tahun 1981, Richard Feynmann, fisikawan legendaris yang juga pemenang hadiah nobel, yang secara eksplisit menyebut istilah 'Quantum Computer' dalam salah satu jurnal ilmiah yang dipresentasikan dalam 'First Conference on the Physics of Computation' yang diselenggarakan oleh MIT.

Sejauh mana teknologi komputer kuantum telah dikembangkan?

Google mengklaim telah mengembangkan mesin komputer kuantum 72 qubit miliknya yang disebut Bristlecone. Tapi jangan dikira komputer kuantum ini sudah memiliki kemampuan super sehingga bisa menguasai dunia seperti Skynet di film Terminator. Komputer kuantum ini masih jauh dari kata stabil karena hanya mampu mempertahankan ‘quantum microstate’ tidak sampai 1 detik. Ini berarti segala proses data harus selesai dalam waktu kurang dari itu. Proses data yang panjang tidak mungkin berjalan dengan benar apalagi untuk penyimpanan data.

Inovasi juga datang dari perusahaan komputer legendaris seperti IBM. Perusahaan ini telah mengembangkan komputer kuantum dan menawarkan kepada para peneliti  untuk bereksperimen dengan komputer kuantum 20 bit miliknya melalui cloud sejak tahun 2017.

Penerapan Komputer Kuantum Bila Dibandingkan Dengan Komputer Tradisional

Komputer kuantum memiliki sistem yang berbeda dari komputer tradisional sekarang sehingga cocok untuk memecahkan masalah matematika seperti mencari bilangan prima dengan jumlah yang besar. Bilangan prima merupakan komponen penting yang digunakan dalam kriptografi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan istilah ‘ketok quantum’ yang telah disebutkan di atas.

Kemampuan komputer kuantum ini memunculkan istilah ‘quantum hacking’ yang secara teori bisa menembus sebagian besar sistem keamanan informasi yang ada sekarang. Tapi tenang saja, sampai sekarang komputer kuantum masih jauh dari tahapan itu. Lagipula para peneliti sedang berusaha keras untuk mengembangkan sistem keamanan informasi yang bisa mengatasi masalah ini.

Selain untuk memecahkan masalah matematika, komputer kuantum juga berpotensi untuk menciptakan model reaksi kimia yang sangat kompleks. Tahun 2016, Google berhasil membuat model molekul hidrogen untuk pertama kali dan IBM bahkan telah membuat model perilaku molekul yang lebih rumit lagi.

Pemanfaatan Komputer Kuantum

Tentu tidak semua hal bisa dan perlu menggunakan kekuatan super dari komputer kuantum. Pekerjaan harian seperti pengolah kata atau spreadsheet tentu tidak selayaknya diberikan kepada komputer kuantum.

Dengan state yang jauh lebih banyak dibandingkan sistem biner, maka komputer kuantum berpotensi untuk menyelesaikan problem-problem yang memiliki kompleksitas matematika sangat rumit jauh lebih cepat dibandingkan kalau dikerjakan dengan komputer biner.

Problem-problem dengan kompleksitas matematika rumit ini biasanya muncul dalam riset-riset di level molekuler atau lebih kecil lagi. Seperti riset nanoteknologi atau permodelan fisika modern.

Dengan bantuan kuantum komputer diharapkan masalah perhitungan matematis dalam riset-riset ultra rumit itu bisa diselesaikan jauh lebih cepat sehingga kita bisa mendapatkan hasil yang siap digelar ke publik dengan lebih cepat juga.

Sistem kecerdasan buatan (artificial inteligence) atau machine learning atau deep learning yang semuanya berbasis pada perhitungan kompleks, juga seolah akan mendapat suntikan steroid kalau dikombinasikan dengan komputer kuantum.

Profesor Michio Kaku, salah seorang fisikawan ternama saat ini, menyatakan bahwa kecerdasan buatan, machine learning dan quantum computer-lah yang akan membawa manusia untuk melakukan kolonisasi planet Mars tidak lama lagi, seperti dimimpikan dalam film 'Martian'.

Meskipun demikian, kita tidak perlu takut dengan kehadiran sistem-sistem cerdas yang akan dihasilkan dengan hadirnya komputer kuantum ini. Karena semua itu merupakan bukti dari kekuatan manusia yang sepertinya sampai kapanpun tidak akan mampu dicapai oleh mesin, yaitu imajinasi.

Seperti juga kisah kemajuan teknologi, kuantum komputer berasal dari khayalan, imajinasi, yang awalnya dianggap dongeng. Namun, seiring berjalannya waktu, berhasil diwujudkan menjadi nyata.

Albert Einstein pernah bilang, bahwa imajinasi itu jauh lebih penting dari pengetahuan. Karena pengetahuan itu terbatas, tapi imajinasi tak ada batasnya.

 

Referensi :

https://glints.com/id/lowongan/quantum-computing-adalah/#.YGGcV68zbIU

https://inixindojogja.co.id/quantum-computer-dan-segala-ketidakjelasannya/

https://inet.detik.com/cyberlife/d-3938299/komputer-kuantum-dari-fiksi-ilmiah-menjelma-ke-dunia-nyata

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar